Pages - Menu

Kamis, 16 November 2017

Keunggulan dan Kelemahan Teknik Brainstorming




Penerapan brainstorming dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan dan kekurangan. Roestiyah (2008:74) mengemukakan kelemahan dan kelebihan brainstorming itu adalah:

1)      Keunggulan Brainstorming
a)      Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pedapat.
b)      Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
c)      Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
d)     Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
e)      Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru.
f)       Terjadi persaingan yang sehat.
g)      Anak merasa bebas dan gembira.
h)      Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.
2)      Kelemahan Brainstorming
a)      Guru kurang memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.
b)      Anak yang kurang selalu ketinggalan.
c)      Kadang-kadang pembicara hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.
d)     Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
e)      Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah.
f)       Tidak menjamin hasil pemecahan masalah.
g)      Masalah bisa berkembang kearah yang tidak diharapkan.

Guru memiliki peranan penting agar kekurangan yang terdapat dalam brainstorming ini dapat berkurang. Dalam penelitian ini, upaya yang peneliti lakukan agar kekurangan tersebut dapat dikurangi adalah:
1)      Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen. Dalam kelompok tersebut siswa dibagi berdasarkan kemampuan akademik yang dimilikinya. Siswa yang berkemampuan kurang dan berkemampuan tinggi digabung dalam satu kelompok agar siswa berkemampuan tinggi bisa membantu siswa yang berkemampuan rendah.

Pada penerapan quantum learning dengan teknik brainstorming, siswa bebas mengeluarkan pendapatnya pada saat tahap Namai. Siswa diberi kebebasan berpendapat tanpa mengetahui apakah jawaban mereka betul atau salah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pada tahap Ulangi, guru menyimpulkan ide-ide yang dimiliki oleh siswa agar tidak terjadi penyimpangan konsep.

Sumber:
DePorter, Bobbi, dkk. 2000. Quantum Learning. Jakarta: Kaifa.

_________________. 1999. Quantum Teaching. Jakarta. Kaifa.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar