Kelas yang dikatakan menggunakan CTL jika menerapkan komponen-komponen CTL
dalam proses pembelajaran. Menurut Wina (2008:264) tujuh komponen CTL antara
lain:
(1) Kontruktivisme, yaitu proses membangun
atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
kegiatan yang bersifat kognitif, (2) Inkuiri, yaitu proses pembelajaran
didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara
sistematis, (3) Bertanya, peran bertanya sangat penting sebab melalui bertanya
guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukakan materi
yang dipelajari, (4) Masyarakat Belajar, kegiatan ini menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain, (5) Permodelan, adalah proses
pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh
setiap siswa, (6) Refleksi, adalah proses pengendapan pengalaman yang telah
dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian
pembelajaran yang telah dilalui, (7) Penilaian nyata, adalah proses yang
dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang
dilakukan siswa.
Dengan menggunakan pendekatan CTL diharapkan proses pembelajaran dapat
menghidupkan kelas secara maksimal. Selain itu, pendekatan CTL mampu memotivasi
siswa untuk menghubungkan antara apa yang mereka pelajarinya dengan bagaimana
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Berikut ini akan dijabarkan tujuh prinsip dasar CTL
yaitu:
1)
Kontruktivisme
Merupakan
landasan filosofis CTL pembelajaran yang berisikan
kontruktivisme menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif,
dan produktif dan pengalaman pengetahuan tertentu.
2)
Inkuiri
(penemuan)
Inkuiri adalah kegiatan inti
pembelajaran berbasis CTL, inkuiri diawali dengan pengamatan untuk memahami
konsep atau fenomena dan dilanjutkan dengan melaksanakan kegiatan bermakna
untuk menghasilkan temuan.
3)
Questioning
(bertanya)
Merupakan
salah satu strategi pembelajaran CTL. Bertanya dalam pembelajaran CTL dipandang
sebagai kegiatan guru untuk medorong siswa untuk mengetahui sesuatu,
mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi, membimbing dan menilai kemampuan
berfikir.
4)
Masyarakat belajar
Merupakan
upaya guru mengaktifkan siswa dengan berbagi pengalaman dengan siswa yang lain.
Masyarakat belajar ini dapat dilakukan dengan kelompok-kelompok belajar atau
mendatangkan ahli dari luar sekolah.
5)
Pemodelan
Tujuannya
untuk membahas gagasan yang kita pikirkan, mendemonstrasikan cara
belajar siswa atau melakukan apa yang kita inginkan supaya siswa melakukannya.
6)
Refleksi
Merupakan
kegiatan memikirkan yang pelajari, menelaah dan merespon semua kejadian atau
aktivitas yang terjadi dalam pembelajaran dan memberikan masukan perbaikan jika diperlukan.
7)
Penilaian
yang sebenarnya
Dalam pembelajaran CTL penilaian
otentik dapat membantu siswa memperoleh infonnasi akademik dan kecakapan yang
diperoleh pada situasi nyata untuk tujuan tertentu.
Pendekatan CTL menekankan pada beberapa strategi antara lain: 1) menekankan
pada pemecahan masalah, 2) menekankan pada perlunya pengajaran dan pembelajaran
yang dikaitkan dengan konteks sehari-hari, 3) mendidik siswa untuk membangun
pengetahuan sendiri, 4) menggalakkan kerja sama antara siswa dalam belajar, dan
5) menggunakan penilaian otentik.
Sumber:
Nurhadi,dkk. 2002. Pembelajaran Kontekstual /Contextual Teaching and Learning dan Penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang
Wina Sanjaya. 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Komponen Utama Pendekatan Kontekstual (CTL)"
Posting Komentar